Cerita Mesum Bekas Cupang Membuatku Ketahuan
Dalam keluarga, sikap orang tuaku sangat keras, mereka memberi peraturan yang harus diingat oleh kami sebagai anak-anaknya, yaitu DILARANG BERPACARAN SEBELUM BERES KULIAH, jika dilanggar kami tidak akan dikuliahkan lagi. Saat itu hujan turun lumayan deras, aku menunggu tapi mobil angkutan selalu saja penuh dan jalanan pun semakin sepi dan aku sudah basah kuyup tak karuan. Tiba-tiba aku melihat sebuah mobil sedan berhenti tepat di depanku.
Kemudian beliau menawarkan tumpangan kepadaku, aku pun menerimanya karena takut tidak bisa pulang. Beliau memperkenalkan dirinya sebagai Pak Nono umur berkisar 40 tahun. Di sepanjang perjalanan beliau mengajakku berbicara kesana kemari. Beliau menawarkan kepadaku untuk berganti pakaian di rumahnya karena beliau mempunyai putri yang seusia denganku.
Aku menerima tawaran beliau karena percaya kepadanya. Akhirnya kami sampai di sebuah komplek perumahan, ketika aku masuk rumah itu gelap gulita, tak ada penghuninya. Pak Nono mengatakan mungkin putrinya belum kembali dari kuliah. Aku mengangguk tanpa curiga. Pak Nono membawakan aku piyama putrinya, beliau menyuruhku untuk mengganti bajuku di kamar putrinya. Aku mengganti pakaianku tanpa menanggalkan BH dan CD-ku.
Ketika aku keluar, Pak Nono sedang duduk di sofa sambil meminum teh, beliau mempersilakan aku duduk di sebelahnya. Kami pun mengobrol tanpa canggung lagi. Tiba-tiba Pak Nono menjamah keningku. Aduh badanmu hangat begini? ucap beliau sambil menatapku tajam. Aku hanya tersenyum sekaligus kaget.
Ciumannya mulai turun ke leherku, aku merasa geli sekaligus kenikmatan yang tiada duanya. Rasanya sarafku akan putus saat lidahnya menjilati leherku. Pak Nono mendorongku hingga aku terbaring di lantai permadani, sambil terus menciumi dan menjilati wajahdan leherku.
Dengan lincah tangan-tangan Pak Nono kurasakan sedang bermain-main di atas dadaku, beliau membuka kancing piyamaku. Entah mengapa aku tak melawannya saat Pak Nono berhasil meloloskan semua pakaianku hingga aku telanjang.
Aku berteriak pelan bagai disengat sesuatu saat lidahnya kurasakan mendarat di atas puting susu ku. Pak Nono meremas susuku yang kiri dan mengulum yang kanan, mmm aku bergetar tak karuan. Belum selesai dengan kenikmatan yang aku rasakan Pak Nono meneruskannya dengan menghisap susuku seperti bayi.
Aku menggelinjang kenikmatan, ahhh birahiku semakin naik. Pak Nono berdiri melepaskan pakaiannya hingga telanjang. Aku hanya terdiam menatap wajah Pak Nono. Kemudian beliau berjongkok di samping tubuhku dan mulai menjilati dari samping sambil terus meremas-remas susuku, hingga aku lemas tak berdaya.
Nafasku semakin tak beraturan karena tak tahan akan ciuman dan jilatan Pak Nono. Ciumannya turun ke perutku dan Akhhh aku menjerit keras saat kurasakan lidahnya menjilati selangkanganku. Kakiku berontak dengan berusaha menendangnya. Tapi tangan Pak Nono begitu kuat mencengkram kedua pahaku. Aku mendesah semakin kuat saat kurasakan lidah Pak Nono menyentuh vaginaku.
Pak Nono seakan tak peduli, beliau terus menjilati vaginaku, dan mengobok-oboknya dengan tempo yang teratur. Teriakan-teriakan kenikmatan keluar dari bibirku saat Pak Nono menghisap vaginaku denga kuat. Ohhh uuhhhh ohh aku merasakan enak sekaligus geli yang amat sangatdahsyat. Pak Nono mempercepat tempo jilatan dan ciumannya di vaginaku, hingga aku merasa akan meledak.
Aku berteriak seenaknya, Sial aduh ohhh aduhhh sayanggg teriakanku malah membuat Pak Nono semakin bernafsu, beliau menghisap klitorisku dengan kuat hingga tubuhku mengejang, Oohhh hhh aku merasakan orgasme. Aku merasakan vaginaku berdenyut-denyut, tubuhku lemas dan kakiku menjepit kepala Pak Nono. Pak Nono bangkit dan berjongkok di samping tubuhku beliau menyuruhku menyetubuhi penisnya yang lumayan besar itu. Aku yang sudah lupa segalanya menurutinya.
Aku mulai menjilati dan mengocok-ngocok penisnya di mulutku. Tangan beliau pun masih tetap meremas-remas susuku. Aku hisap dan kucium-cium kepala penisnya. Pak Nono melenguh seiring hisapanku yang semakin kuat, beliau pun meremas susuku semakin kuat, hingga aku semakin bersemangat dan liar.
Desahan Pak Nono membuatku tak tahan, karena aku mulai merasakan vaginaku pun mulai basah. Ohhh sayanggg pinter iseppp teruss ohhh iseppp sayangg ohhh desahan Pak Nono membuatku semakin gila, dan Pak Nono berteriak keras.Ahh.
Crot crott.. Sperma Pak Nono menyemprot masuk ke mulutku, aku tersedak dan terbatuk-batuk, aku melepaskan penis Pak Nono. Cairan aneh yang kurasakan ada di mulutku, membuat aku mual dan ingin memuntahkannya, tapi Pak Nono malah mencium bibirku dan menjilati cairan sperma yang tersisadi wajah dan bibirku. filmbokepjepang.com
Pak Nono kemudian merenggangkan kedua pahaku, beliau mengarahkan penisnya ke vaginaku dan menggesek-gesekkanya, aku merasakan nikmat-nikmat geli. Beliau mencoba memasukannya lebih dalam tapi aku berteriak. Aduhh sakitt ucapku sambil meringis. Pak Nono tidak meneruskannya dan menggesek-gesekkan kepala penisnya lagi.
Aku menggelinjang tak tahan, akhirnya Pak Nono mencobanya lagi. Aku tetap kesakitan dan berteriak hingga aku meneteskan air mata. Pak Nono pun tidak meneruskannya beliau mencium bibirku dengan lembut sambil berkata, Bapak tidak akan mengambil keperawanan kamu. Lalu beliau bangkit dan membersihkan vaginaku dengan handuk hangat.